Direktorat Jendral Perhubungan Bumi mengatakan telah mengirim regu dari Tubuh Pengatur Pemindahan Bumi( BPTD) Sumatera Selatam serta pula Panitia Nasional Keamanan Pemindahan( KNKT) ke Belokan Lematang, Dusun Perahu Dipo, Kecamatan Dempo Selatan Kota Pagaralam, tempat peristiwa masalah( TKP)
Kasubag Humas Ditjen Hubdat Kemenhub, Pitra Setiawan berterus terang sedang menunggu data lebih lanjut terpaut musibah itu. Grupnya sedang dalam ekspedisi mengarah TKP.
“ Gejala awal mulanya bis itu maju cepat alhasil pengemudi tidak bisa mengatur alat transportasi, serta musibah terjalin,” cakap Ahmad Yani.
Beliau berkomitmen hendak lekas melaksanakan pelacakan hingga berakhir terpaut musibah itu pula mau terbuka membagikan data buat seluruh alat hal peristiwa itu.
Korban berpulang yang diidentifikasi dalam musibah bis Sriwijaya arah Bengkulu- Palembang yang masuk lembah lalu meningkat.
Kepala Sub Subbagian Pembedahan Siap sedia Kantor SAR Palembang Baluarti Telau berkata, saat ini dikenal sebesar 25 orang penumpang bis itu diklaim tewas dalam musibah tunggal serta berjalan di Belokan Lematang Dusun Prahu Dipo, Dempo Selatan, kota Pagaralam Sumatera Selatan, Selasa( 24 atau 12 atau 2019).
Regu kombinasi terkini berhasil melaksanakan pengenalan 7 orang korban dari 25 penumpang yang tewas dalam musibah bis sriwijaya yang masuk ke lembah Lematang sedalam 75 m pada Belokan Lematang, Prahu Dipo,
Dempo Selatan, kota Pagaralam. Sumsel, Selasa( 24 atau 12).
“ Jadi yang aman pula cedera– cedera totalnya 14 orang. Yang tewas 25 orang. Keseluruhan penumpang totalitas 39 orang,” tutur Baluarti, Selasa.
Baluarti pula menarangkan bila ketinggian lembah pada posisi musibah dekat 75 m. Perihal ini membuat cara pemindahan kira- kira susah buat dicoba sebab situasi area yang terjal.
“ Gerakan pada bengawan Lematang kencang alhasil menimbulkan cara pemindahan susah serta wajib memakai ikatan. Serta kabar yang kita dapat lewat kawan di alun- alun, daya lembah dari posisi jalur itu sedalam 75 m,” cakap AKBP Baluarti.
Kapolres Pagaralam AKBP Dolly Gumara, lebih dahulu telah berkata bis dengan piringan hitam no BD 6031AU itu pergi dari Bengkulu bawa sebesar 27 penumpang.
Namun pada
tengah jalur Fery selaku pengemudi bis diprediksi mengangkat penumpang lain kala pada ekspedisi dikala mengarah ke Palembang.
“ Bersumber pada informasi dari poll bis mereka hanya bawa 27 penumpang serta lebihnya banyak penumpang yang hitam,” cakap Dolly.
Dolly menerangkan, sebab banyaknya penumpang hitam, cara pengenalan korban juga menjadi
kira- kira susah disebabkan identitasnya tidak dikenal.