Semua orang bisa saja titik berat psikologis, semua orang bisa hadapi titik berat benak. Mau berapapun usianya. Karena titik berat benak tidak memandang berumur, tidak memandang kemaluan, tidak memandang kaum bangsa kalangan dan yang lain. Jadi siapapun memiliki bisa jadi untuk hadapi titik berat psikologis dan titik berat benak. Semua orang berpeluang hadapi hambatan intelektual. Dan itu tidak salah. Itu bukan sesuatu kasus. Dapat jadi buat beberapa orang itu ialah sesuatu kasus besar. Karena kalian jadi gila, dan kalian akan dikhawatirkan oleh beberapa orang. Kalian akan dijauhi oleh beberapa orang.
Ternyata Usia Anak Kecil Juga Bisa Memiliki Kemungkinan Untuk Mengalami Depresi
Namun bukan itu poinnya. Intinya betapa besar betapa bahayanya titik berat psikologis ini, betapa bahayanya titik berat benak ini, walhasil beliau tidak memandang berumur dan kemaluan. Walhasil anak kecil pula bisa hadapi titik berat benak. Anak kecil pula bisa hadapi titik berat psikologis. Dan itu rasanya tidak enak. Kehilangan bersemangat hidup, kehilangan arti hidup, kehilangan bersemangat, banyak Mengenai yang bertukar. Rasanya tidak ada antusiasme dalam melakukan semua sesuatu. Dan itu membuat kita cukup terhimpit. Dapat jadi apabila dipikir, kenapa anak kecil pula bisa ikut- sertaan titik berat benak atau titik berat psikologis? Memanglah apa yang dipikirkannya. Rasanya tidak ada.
Dapat jadi kita berasumsi, anak kecil, mereka tidak memiliki sesuatu yang sedemikian itu sungguh- sangat yang bisa membuat kita jadi titik berat benak, tidak ada sesuatu yang harus dipikirkan sedemikian itu keras untuk bisa buatnya jadi titik berat psikologis. Namun ada- terdapat saja anak kecil yang harus hadapi semua itu. Ada- terdapat saja anak kecil yang harus hadapi atmosfer yang sejenis itu. Ada beberapa anak yang harus hadapi masa sulit, ada beberapa anak kecil yang harus terdapat di posisi dimana beliau harus memandang sedemikian itu banyak Mengenai yang tidak baik. Hadapi berbagai insiden yang tidak baik. Walhasil itu membuat mereka bisa jadi titik berat psikologis.
Kita tidak luang tahu apa isi isi kepala mereka. Kita tidak luang tahu apa yang dipikirkan mereka, apa yang mereka rasakan. Dapat jadi kita lihat beliau senyum, beliau tersimpul, namun beliau memiliki sesuatu di kepala mereka, mereka memiliki sesuatu yang berbeda di kepala mereka. Dan itu hanya mereka dan Tuhan yang tahu. Kita hanya bisa beranggapan. Kanak- kanak itu amat polos. Mereka akan memperkirakan semua sesuatu yang beliau lihat dengan sedemikian itu jujur. Beliau akan memberikan pendapatnya dengan amat jujur. Walhasil disaat beliau sudah memberikan kesimpulan, dan hasilnya memasygulkan, kadang mereka menyimpannya, dan menyembunyikannya. Walhasil mereka jadi anak yang titik berat psikologis.